Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB University sukses menggelar workshop food waste bertema “Perumusan Rekomendasi Kebijakan untuk Pencegahan Food Waste” pada 4-5 Juni 2024 di IPB International Convention Center, Bogor. Workshop ini merupakan kegiatan yang membahas strategi pencegahan food waste berdasarkan rekomendasi dari berbagai sektor, yaitu akademisi, pemerintahan, dan swasta. Workshop on Food Waste diselenggarakan sebagai langkah awal perumusan policy brief untuk pencegahan food waste di Indonesia. Kegiatan ini diketuai oleh Resa Ana Dina, SKM., M.Epid serta didukung oleh Lembaga Riset Internasional (LRI) Pangan Gizi dan Kesehatan IPB University dan Program Hibah Pusat Unggulan Antar Perguruan Tinggi (PUAPT) Tahun 2024.
Workshop ini dibuka oleh Dr. Sofyan Sjaf, S.Pt, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekologi Manusia, IPB University. “Pada pagi hari ini kita membicarakan satu tema yang sangat strategis dan paradoks. Disatu sisi kita kekurangan pangan tapi disisi lain kita membuang-buang pangan dan memberikan banyak dampak yang dihasilkan seperti perubahan iklim. Persoalan pangan ini juga tidak bisa diselesaikan dari satu sisi perspektif keilmuan saja tetapi harus kompleks dan komprehensif dari beberapa sisi keilmuan” ungkapnya.
Workshop on Food Waste dilaksanakan selama 2 hari 1 malam dengan dua kegiatan utama, yaitu pemaparan materi dan focus group discussion. Materi yang dipaparkan di antaranya besaran masalah food waste, urgensi pencegahan food waste, digitalisasi dalam pemodelan sistem food waste, dan kebijakan serta best practices pencegahan food waste baik pada skala nasional maupun internasional.
Kegiatan ini menghadirkan 4 pembicara ahli di bidang food waste, yaitu Prof. Dr. Drajat Martianto, M.Si selaku Kepala Divisi IV Ketahanan Pangan dan Gizi, Departemen Gizi Masyarakat, IPB University; Dr. Drs. Nyoto Suwignyo, MM selaku Deputi II Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi, Badan Pangan Nasional; Tammara Soma, PhD, MCIP, RPP selaku pakar food waste School of Resource and Environmental Management Simon Fraser University; serta Donny Riantori Hidajat, S.H., M.Kom selaku Kepala Teknologi PT. Surplus Indonesia.
Dr. Drs. Nyoto Suwignyo, MM selaku Deputi II Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi, Badan Pangan Nasional mengungkapkan bahwa dalam merumuskan kebijakan diperlukan masukan berbagai pihak. “Kami ditugaskan untuk membuat kebijakan terkait pengaturan food loss and waste. Setelah kami mendalami mandat tadi, kami harus banyak bertemu dengan para pakar, akademisi, para penggiat, masyarakat, hingga rumah tangga yang semuanya harus kita ajak bersama-sama untuk berpikir dalam merumuskan kebijakan ini. Oleh karena itu, menurut saya kegiatan ini bagus sekali dan saya harap policy brief sebagai output dari kegiatan ini dapat terselesaikan secepatnya karena kebijakan terkait ini harus segera kami rumuskan” ungkapnya.
Sementara itu, kegiatan focus group discussion bertujuan untuk memberikan wadah kepada perguruan tinggi, pemerintah, dan sektor swasta (hotel, restoran, katering serta NGO) untuk merumuskan Plan of Action pencegahan food waste di masing-masing sektor. Hasil dari perumusan Plan of Action tersebut selanjutnya akan menjadi dasar bagi Divisi IV Ketahanan Pangan dan Gizi, Departemen Gizi Masyarakat, IPB University untuk merumuskan policy brief pencegahan food waste di Indonesia.
Workshop ini berhasil mengundang dan menghadirkan 50 perwakilan dari berbagai sektor, antara lain 18 perwakilan instansi pemerintahan, baik pemerintah pusat maupun daerah; 20 perwakilan perguruan tinggi; dan 12 perwakilan sektor swasta.
Selain terlaksana dengan baik, workshop ini juga ditanggapi positif oleh para peserta yang hadir. ”Kegiatan workshop ini sangat menarik dan komprehensif, diawali dengan paparan tentang praktik baik dari berbagai bidang terkait penanganan food waste, dilanjutkan dengan workshop Penyusunan PoA (Plan of Action) dan diskusi aktif dari setiap peserta. Semoga tindak lanjut kegiatan ini dapat berjalan dengan baik, dan menjadi langkah maju kita untuk menangani food waste yang saat ini menjadi masalah di Indonesia,” ungkap Khoirul Anwar, S.Gz., M.Si., sebagai salah satu perwakilan dari perguruan tinggi.
Komentar selanjutnya, disampaikan oleh Bogi Kusmaryanto sebagai perwakilan dari salah satu NGO, yaitu Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia. “Workshopnya berjalan serius dengan narasumber yang canggih-canggih dan FGD berlangsung fun hingga target dari workshop ini yaitu merancang aturan dan mekanisme food waste dapat tercapai,” ujarnya.
Kegiatan ini juga menjadi forum yang menjembatani komunikasi antara pemerintah, industri, dan perguruan tinggi. Hal ini disampaikan oleh Ria Komalasari S., S.Pi sebagai perwakilan dari Bapedalitbang Kab. Bogor dan Frema Apdita, S.Gz, MIR sebagai perwakilan dari Dinas Ketahanan Pangan kab. Bogor. “Acara kemarin sangat baik. Saya sangat senang sekali dengan adanya kegiatan ini karena kolab atau forum komunikasi antara pemerintah, industri dan perguruan tinggi dapat terbentuk sehingga dapat menginisiasi dan mengkoordinir berbagai pihak yang terkait dengan pengelolaan Food Waste untuk menyusun PoA yang nantinya dapat menjadi landasan dalam penyusunan kebijakan pemerintah dan penerbitan legalitas hukumnya,” komentar keduanya.
Workshop ini diakhiri dengan pembentukan forum koordinasi food waste lintas sektor meliputi sektor pemerintahan, perguruan tinggi, dan swasta dengan harapan adanya pembahasan yang berkelanjutan terkait dengan upaya pencegahan food waste di Indonesia dan resmi ditutup oleh Prof. Dr. Katrin Roosita, SP. MSi selaku Ketua Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB University.
Leave a Reply