FGD di Kabupaten Lombok Utara dilaksanakan pada 16 Agustus 2019 dalam rangka Pengembangan Kemitraan Program Coporate Social Responsibility (CSR) Untuk Mendukung Pencegahan Stunting Bekerjasama Dengan Perguruan Tinggi. Kegiatan advokasi dan penguatan komitmen di KLU menghadirkan Sekretaris Bappeda dan jajarannya, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, NGO (Save the Children), media massa, serta pihak terkait lainnya. Diskusi mengarah pada matriks konvergensi stunting dengan melakukan evaluasi terhadap kendala kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan.
Gambar 1, FGD penguatan komitmen Pemda Kabupaten Lombok Utara
Beberapa permasalahan dasar penyebab tingginya stunting di KLU antara lain adalah daya beli masyarakat yang rendah yang disebabkan oleh kemisikinan. Selain itu masyarakat masih melakukan defekasi secara terbuka dan belum optimalnya pola asuh dan konsumsi pangan balita karena kurangnya pengetahuan masyarakat. KLU memiliki potensi lokal berupa tanaman kelor. Dinkes dan Bappeda KLU berkeinginan untuk memanfaatkan dan menyebarluaskan pemanfaatan tanaman kelor untuk pencegahan stunting karena telah dikenal sebagai super food. Berbagai LSM juga bergerak dalam program penanggulangan stunting, antara lain Save the Children. Pertemuan ini dilaksanakan sebelum bertemu dengan Mitra Industri (PT Unilever), oleh karena itu kegiatan koordinasi ini lebih menekankan pada potensi perbaikan program stunting yang salah satunya adalah dengan melibatkan pihak industri.
Gambar 2. Serah terima secara simbolis paket edukasi dari Tim IPB dan Unilever kepada Dinkes Kabupaten KLU pada TOT tingkat Kabupaten KLU
Leave a Reply