Visiting Professor Series: Departemen Gizi Masyarakat IPB University Bahas Evaluasi Kebijakan Gizi, Undang Pakar Gizi dari Malaysia

Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB University, bersama Lembaga Riset Internasional (LRI) Pangan, Gizi, dan Kesehatan IPB University sukses menghadirkan Prof. Norhasmah Sulaiman dari Universiti Putra Malaysia dalam program Visiting Professor. Kegiatan ini bertujuan memperkuat kerja sama internasional sekaligus memberikan wawasan baru kepada mahasiswa dan dosen IPB University terkait kebijakan gizi.

Ketua Departemen Gizi Masyarakat, Prof. Katrin Roosita, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Prof. Norhasmah. “Pengalaman dan keahlian beliau dalam penelitian dan evaluasi kebijakan gizi sangat berharga. Ini merupakan langkah awal kolaborasi antara Universiti Putra Malaysia dan IPB University,” ujarnya.

Prof. Katrin menambahkan, kegiatan ini tidak hanya memperluas wawasan para peserta, tetapi juga mempererat jejaring internasional di bidang gizi. Melalui diskusi dan workshop, para dosen muda dan mahasiswa pascasarjana mendapatkan keterampilan praktis dan pengetahuan yang relevan untuk pengembangan penelitian gizi.

Kolaborasi Strategis untuk Penelitian Gizi
Dalam paparannya, Prof. Norhasmah membahas konsep Theory of Change (ToC), yang digunakan untuk mengidentifikasi data dan mengevaluasi kebijakan gizi di Malaysia. Ia menekankan pentingnya pendekatan sistematis dalam penelitian kebijakan gizi, mulai dari pengumpulan data hingga analisis dampak program terhadap status gizi masyarakat.

“Program kebijakan yang baik harus didukung oleh bukti ilmiah yang kuat agar dapat diimplementasikan secara efektif,” jelasnya.

Kegiatan ini didukung oleh hibah Pusat Unggulan Antar Perguruan Tinggi (PUAPT) tahun 2024. Selain workshop dan kuliah tamu, Prof. Norhasmah juga menjadi pembicara dalam Summer Course yang diselenggarakan Departemen Gizi Masyarakat.

Manfaat bagi Mahasiswa dan Dosen
Melalui program Visiting Professor ini, IPB University berharap menciptakan hubungan akademis yang lebih erat dengan Universiti Putra Malaysia. “Semoga interaksi ini terus meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di bidang gizi, khususnya di Indonesia,” tutur Prof. Katrin.

Para peserta diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk memperluas wawasan dan mendapatkan perspektif baru dalam pengembangan ilmu dan kebijakan gizi yang lebih baik di masa depan.

(/ra)*

(Editor: AHN)

Artikel asli dapat diakses di sini