Pengembangan Kemitraan Program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk Mendukung Pencegahan Stunting Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi
Pengembangan Kemitraan Program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk Mendukung Pencegahan Stunting Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi
#IPBSDG2 #IPBSDG17
#Research&Innovation #Partnership_Goverment
Kejadian stunting di Indonesia hingga saat ini masih berada di atas rata-rata kejadian stunting di dunia. Penanganan stunting merupakan agenda prioritas nasional. Langkah-langkah penanganan stunting yang dilakukan diantaranya adalah kerja sama triple helix antara perguruan tinggi, pemerintah dan industri melalui skema kegiatan corporate social responsibility dari industri.
Tim pelaksana kegiatan ‘Pengembangan Kemitraan Program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk Mendukung Pencegahan Stunting Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi’ diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Sri Anna Marliyati, M.Si dan dilaksanakan pada bulan Mei hingga November 2019. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB dengan Direktorat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan Indonesia. Mitra industri yang berpartisipasi dalam kegiatan adalah PT Unilever Indonesia. Kegiatan dilaksanakan secara serentak di Kabupatan Lombok Utara Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Kabupaten Barito Timur Provinsi Kalimantan Tengah sebagai daerah lokus stunting.
Pengembangan kemitraan dimulai dengan identifikasi dan koordinasi antara tim pelaksana kegiatan dan Kementerian Kesehatan dengan perusahaan yang memiliki program CSR potensial yang berada di daerah lokus stunting. Kegiatan dilanjutkan dengan penguatan komitmen dan perencanaan kegiatan terkait program CSR di masing-masing daerah lokus stunting.
Materi yang disampaikan termasuk topik terkait stunting, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), budidaya dan pemanfaatan daun kelor, serta gizi seimbang dan isi piringku. Pelaksanaan model kerjasama juga termasuk pengembangan media edukasi berupa flip-chart dan video edukasi dari PT Unilever Indonesia yang telah ditinjau bersama dengan tim IPB dan Kementerian Kesehatan.
Kegiatan TOT di Kabupaten Lombok Utara dihadiri oleh 44 orang TPG, bidan desa, pengurus PKK, serta gugus PAUD kecamatan, 88 orang kader dan tokoh masyarakat, serta 120 ibu balita peserta posyandu dari dua desa. Adapun kegiatan di Kabupaten Barito Timur dihadiri 20 orang TPG, bidan desa, serta pengurus PKK, 15 kader dan tokoh masyarakat, serta 40 ibu balita dari dua desa terpilih.